Minggu, 01 September 2013

idul fitri 1434 H



Pesan kesan kumpul bani mursyid.  10 agustus 2013. 07.00 PM
Pesen ayah: membuka acara agar keluarga saling bersosialisasi, saling berbagi  antara satu saudara dengan saudara yang lain. Agar kumpulan keluarga bisa selalu berjalan setahun sekali. Bisa berkumpul di dunia dan di akhirat.
Pesen mbah kakung: saling berbagi walaupun  itu sekecil apapun,  serta sling mendoakan agar selalu diberi keselamatan dan kesehatan.
Mas rojul: selalu memberi doa kepada semua keluarga bani mursid agar di lindungi olehNya, di mudahkan rezeki dan segala urusannya.
Ami wahid:  mencari ilmu setinggi mungkin. Keinginan ami memang sangat besar aan tetapi untuk saat ini masih mengabdi di pesantren. Sisa waktu yang tersisa ini semoga  di beri keistiqomahan dalam belajar menuntut ilmu.
Lek supi: trimakasih untuk mas sahidun bisa membantu om udin agar selalu semangatbekerja maaf karena sering merepotkan,mudah-mudahan menjadi cucu yang solih solihah.
Ayah: pesen buat semua sanak sudara yang masih di pesantren tak boleh berkecil hati tetap semangat belajar  dalam menuntut ilmu, dan yang sudah mampu sebisamungkin saling membantu, doa itu lebih baik di bandingkan dunia seisisnya,saling menjaga tanggungjawabnya, saliing berjuang, ilmu, doa, bekerja sama. Gak ada yang tinggi dan bisa di bangggakan semua kembali kepada diri sendiri dan selalu mendoakan orang tua untuk membina putra putrinya tanpa bantuan orangtua hidup ini tidak ada apa-apanya. Ayah selalu berharap kebersatuan, berat sama di pikul ringan sama di jinjing seperti yangpepatah katakan, semua keluarga sama saja.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dari abah nasir (pengasuh PP AL-fatimiyyah tambakberas)

Pidana dan kriminalitas hukum pancung,,

By: bpk yai nashir tambakberas. PP.al-fathimiyyah

Dalam realita yang berkembang di negara-negara Arab Saudi dan lainnya, ketika ditemukan kasus tindakan kejahatan kriminal semacam perkosaan dan lain-lain, hukum qishos yang dipraktekkan adalah memenggal kepala pelaku tindak pidana dan ini sudah barang tentu dipandang minor (negatif) oleh beberapa pakar hukum positif bahwa hokum Islam itu kejam dan lain-lain.

Pertanyaan :

a. Apakah dalam hukum pancung itu bisa dialihkan dengan misalnya suntikan mematikan?

Jawaban

Menurut keterangan kitab at-Tasyri’ al-Jina’i al-Islami, eksekusi dengan menggunakan suntik dapat menggantikan sanksi qishos, selama metode suntik ini lebih mempercepat dan meminimalisasi rasa sakit lebih efektif dibandingkan dengan eksekusi menggunakan pedang.

Keterangan dari kitab:

al-Tasyri’ al-Jinaiy Fil Islam[1][1][2]:

هَلْ يَجُوْزُ اْلاِسْتِيْفَاءُ بِمَا هُوَ أَسْرَعُ مِنَ السَّيْفِ؟: اْلأَصْلُ فِي اخْتِيَارِ السَّيْفِ أَدَاةً لِلْقِصَاصِ أَنَّهُ أَسْرَعُ فِي اْلقَتْلِ وَأَنَّهُ يُزْهِقُ رُوْحَ الْجَانِيْ بِأَيْسَرَ مَا يُمْكِنُ مِنَ اْلأَلَمِ وَاْلعَذَابِ فَإِذَا وُجِدَتْ أَدَاةٌ أُخْرَى أَِسْرَعُ مِنَ السَّيْفِ وَأَقَلُّ إِيْلاَمًاً فَلاَ مَانِعَ شَرْعًاً مِنَ اسْتِعْمَالِهَا “فَلاَ مَانِعَ شَرْعًاً مِنَ اسْتِيْفَاءِ اْلقِصَاصِ بِالْمقصَلةِ وَاْلكُرْسِيِّ اْلكَهْرَبَائِي وَغَيْرِهِمَا مِمَّا يَفْضِيْ إِلَى الْمَوْتِ بِسُهُوْلَةٍ وَإِسْرَاعٍ وَلاَ يَتَخَلَّفُ الْمَوْتُ عَنْهُ عَادَةً وَلاَ يُتَرَتَّبُ عَلَيْهِ تَمْثِيْلٌ بِاْلقَاتِلِ وَلاَ مُضَاعَفَةُ تَعْذِيْبِهِ، أَمَّا الْمقصلَةُ فَلأَنَّهَا مِنْ قَبِيْلِ السّلاَحِ الْمُحَدَّدُ وَأَمَّا اْلكُرْسِيُّ اْلكَهْرَبَائِيُّ فَلأَنَّهُ لاَ يَتَخَلَّفُ الْمَوْتُ عَنْهُ عَادَةً مَعَ زِيَادَةِ السُّرْعَةِ وَعَدَمِ التَّمْثِيْلِ بِاْلقَاتِلِ دُوْنَ أَنْ يَتَرَتَّبَ عَلَيْهِ مُضَاعَفَةُ التَّعْذِيْبِ”

Artinya: “Bolehkah mengeksekusi pidana dengan alat yang bisa mempercepat kematian semacam pedang? Pada dasarnya dalam memilih dan menetapkan pedang sebagai sarana qishos, logika sederhananya karena pedang bisa mempercepat kematian, di samping karena lebih mudah melenyapkan (menghilangkan) nyawa tanpa menyakiti dan menyiksa.

Oleh karena itu apabila ditemukan sarana lain yang lebih bisa mempercepat kematian selain pedang dan lebih sedikit menyakitkan, maka tidak ada halangan dari syara’ untuk menggunakannya (mempraktekkannya). Maka tidak ada halangan dalam syara’ mengeksekusi pidana qishos dengan alat pemenggal kepala atau kursi listrik, atau yang lain berupa sarana apa saja yang bisa mendatangkan kematian secara mudah dan cepat, di samping biasanya kematiannya tidak terlambat (langsung mati)”.

b. Bolehkah diganti dengan hukum penjara?

Jawaban:

Sedangkan penjara tetap tidak bisa menggantikan qishos karena tidak sesuai dengan maqashid as-Syar’i dalam qishosh.

Keterangan dari kitab:

al-Tasyri’ al-Jinaiy Fil Islam[2][2][3]:

شُرُوْطُ اْلعُقُوْبَةِ: يُشْتَرَطُ فِي كُلِّ عُقُوْبَةٍ أَنْ تَتَوَفَّرَ فِيْهَا الشُّرُوْطُ اْلآتِيَةُ لِتَكُوْنَ عُقُوْبَةً مَشْرُوْعَةً: أَوَّلاً: أَنْ تَكُوْنَ اْلعُقُوْبَةُ شَرْعِيَّةً: وَتُعْتَبَرُ اْلعُقُوْبَةُ شَرْعِيَّةً إِذَا كَانَتْ تَسْتَنِدُ إِلَى مَصْدَرٍ مِنْ مَصَادِرِ الشَّرِيْعَةِ، كَأَنْ يَكُوْنَ مُرَدُّهَا اْلقُرْآنُ، أَوِ السَّنَةُ، أَوِ اْلإِجْمَاعُ، أَوْ صَدَرَ بِهَا قَانُوْنٌ مِنَ الْهَيْئَةِ الْمُخْتَصَّةِ، وَيُشْتَرَطُ فِي اْلعُقُوْبَاتِ الَّتِي يُقَرِّرُهَا أُوْلُوْ الأَمْرِ أَنْ لاَ تَكُوْنَ مُنَافِيَةً لِنُصُوْصِ الشَّرِيْعَةِ وَإِلاَّ كَانَتْ بَاطِلَةً وَيُتَرَتَّبُ عَلَى اِشْتِرَاطِ شَرْعِيَّةِ اْلعُقُوْبَةِ أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ لِلْقَاضِي أَنْ يُوْقِعَ عُقُوْبَةً مِنْ عِنْدِهِ وَلَوِ اعْتَقَدَ أَنَّهَا أَفْضَلٌ مِنَ اْلعُقُوْبَاتِ الْمَنْصُوْصِ عَلَيْهَا وَيَظُنُّ اْلبَعْضُ خَطَأً أَنَّ الشَّرِيْعَةَ تَمْنَحُ اْلقَاضِي سُلْطَةَ تَحَكُّمِيَّةَ فِي اْلعِقَابِ، وَهُوَ ظَنٌّ لاَ يَتَّفِقُ مَعَ اْلوَاقِعِ، وَلَيْسَ لَهُ مَصْدَرٌ إِلاَّ الْجَهْلَ بِأَحْكَامِ الشَّرِيْعَةِ، فَاْلعُقُوْبَاتُ فِي الشَّرِيْعَةِ تُقْسَمُ إِلَى حُدُوْدٍ وَقِصَاصٍ وَتَعَازِيْرَ، فَأَمَّا الْحُدُوْدُ وَاْلقِصَاصُ فَهِيَ عُقُوْبَاتٌ مُقَدَّرَةٌ مُعَيِّنَةٌ لَيْسَ لِلْقَاضِي حِيَالُهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِلاَّ أَنْ يَحْكُمَ بِتَطْبِيْقِهَا كُلَّمَا كَانَتْ الْجُرَيْمَةُ ثَابِتَةً دُوْنَ أَنْ يَسْتَطِيْعَ تَخْفِيْفَهَا أَوْ تَشْدِيْدَهَا أَوْ اِسْتِبْدَالِ غَيْرِهَا بِهَا فَالسَّرِقَةُ مَثَلاً عُقُوْبَتُهَا القَطْعُ وَلَيْسَ لِلْقَاضِي إَذَا ثَبَتَتْ الجُرَيْمَةُ عَلَى الْجَانِي أَنْ يَحْكُمَ عَلَيْهِ بِغَيْرِ اْلقَطْعِ، إِلاَّ إِذَا كَانَ هُنَاكَ سَبَبٌ شَرْعِيٌّ يَمْنَعُ مِنْ عُقُوْبَةِ اْلقَطْعِ كَسَرِقَةِ اْلأَبِ مِنَ اْلاِبْنِ. وَالزِّنَا مِنْ غَيْرِ مُحْصَنٍ فَعُقُوْبَتُهُ الْجَلْدُ مِائَةً جَلْدَةً؛ فَإِذَا ثَبَتَ الزَّانِيَ حُكْمُ اْلقَاضِي بِالْجِلْدِ مِائَةً جَلْدَة، وَلَيْسَ لَهُ أَنْ يُنْقِصَ مِنْهَا وَاحِدَةً أَوْ يَزِيْدَ عَلَيْهَا وَاحِدَةً، وَلَيْسَ لَهُ أَنْ يَسْتَبْدِلَ بِالْجِلْدِ عُقُوْبَةً أُخْرَى. وَاْلقَتْلُ اْلعَمَدُ عُقُوْبَتُهُ اْلقِصَاصُ أَيِ اْلقَتْلُ, فَإِذَا ثَبَتَتْ الْجَرِيْمَةُ عَلَى الْجَانِي كَانَ عَلَى اْلقَاضِي أَنْ يَحْكُمَ بِاْلقِصَاصِ، وَلَيْسَ لَهُ أَنْ يَحْكُمَ بِعُقُوْبَةٍ أُخْرَى إِلا إِذَا كَانَ هُنَاكَ سَبَبٌ شَرْعِيٌّ يَمْنَعُ مِنَ اْلقِصَاصِ، فَسَلْطََةُ اْلقَاضِيْ فِي الْحُدُوْدِ وَاْلقِصَاصُ مَحْدُوْدَةٌ مُقَيَّدَةً.

Artinya:“Rentetan: persyaratan disyariatkan hukuman adalah: Tidak boleh bagi hakim untuk berinisiatif menjatuhkan hukuman dari dirinya sendiri meskipun meyakini itu lebih baik dari hukuman yang telah dinash dan menyangka sebagian salah.Syariat memberikan kekuasaan tahkim dalam menentukan jenis hukuman kepada hakim. Ini adalah persangkaan yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak punya sandaran karena bodoh (tidak mengetahui) syariat.

Hukuman dalam syaria Islam terbagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Had 2. Qishos 3. Ta’zir.

Had dan Qishos adalah jenis hukuman yang sudah ditentukan dalam syara’, lagi pula sudah jelas. Hakim tidak boleh merekayasa, tanpa bisa meringankannya atau memperberat bahkan menggantinya. Mencuri umpamanya hukumannya potong tangan. Dalam hal ini hakim tidak boleh menghukum selain potong tangan kecuali ada sebab syar’i yang menolak hukum potong, seperti kasus ayah mencuri harta anaknya.

Zina ghoiru muhson hukumannya adalah 100x cambukan. Ketika hakim sudah memutuskan kasus perzinahan harus dicambuk 100x, baginya tidak boleh menambah ataau menguranginya, juga tidak boleh diganti dengan hukuman yang lain.Pembunuhan sengaja hukumannya Qishosh (hukum balas) yaitu dibunuh. Ketika sudah ditetapkan kasus kriminalitas (pembunuhan) kepada seseorang, maka bagi hakim harus menghukumnya dengan hukuman qishosh, tidak boleh dialihkan dengan hukuman yang lain, kecuali ada sebab syar’i yang menolak hukum qishosh. Jadi kekuasaan hakim dalam pidana dan qishosh adalah kekuasaan yang terbatas.”



[3][3][1]Pertanyaan Bahtsul Masail PCNU Jombang ke-V, tanggal 11 Agustus 2004 di Masjid Tegalrejo Pucangsimo Bandarkedung Mulyo Jombang





[1][1][2]al-Tasyri’ al-Jinaiy Fil Islam:II/33

[2][2][3]al-Tasyri’ al-Jinaiy Fil Islam:II/188

kaifiyah bulan RaJaB

Kaifiyah bulan rajab:

Tanggal 11 hari sabtu besok kita masuk bulan rajab, “barang siapa puasa satu hari di awal rajab akan dilebur dosanya selama 3 tahun, puasa tanggal 2 bulan rajab akan di lebur dosanya selama 2 tahun, dan barang siapa puasa tanggal 3 rajab maka akan di lebur dosanya selama 1 tahun, arrojabu syahrullah, filjannah terhadap bengawan yang manisnya melebihi madu, dinginnya melebihi es dan putihnya melebihi susu, bengawan itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa dan banyak membaca sholawat di bulan rajab dan yang puasa dihari kamis, jumat, dan sbtu berturut-turut di bulan rajab maka pahala ibadahnya 700 tahun” barang siapa mengingatkan orang lain tentang ini seakan ibadah 80 tahun.

kisahku kecelakann.ku :(

13 oktober 2013

Ketika kami mulai berjalan menapakkan kaki ke gunung kidul kami berempat ingin rasanya refresing ke gunung api purba, setelah tiba di sana saya dan neng nafi berboncengan dengan menaiki rubi dan mb niya serta mb husnul menaiki spacy. Perlahan kami berempat berjalan dengan mengendarai sepeda motor masin2 serta berboncengan,dan ketika pagipun kami lapar dan akhirnya kami berempat makan soto depan RS wirosaban, di sana menyantap soto dan segelas teh anget serta segelas jeruk hangat, setelah makan kamipun melanjutkan perjalanan menuju gunung api purba sebelum memasuki wilayah wonosari kamipun membeli bekal minum serta makanan ringan buat bekal nanti ketika mendaki gunung. Dengan bersemangat kami melanjutkan perjalanan dan akhirnya dari kejauhan terlhat gunung api purba dengan paronama yang sangat indah, Subhanalloh begitu indah ciptaan yang engkau berikan kepada kami. Sesampainya kami berhenti memarkir motor dan melihat begitu tinggi gunung api purba tersebut, mb husnul menyeletuk kita kuat gak ya naik sampai atas dan mb niya sama neng nafi.pun menjawab iya yah, aku menjawab pasti kuat mb, mari kita coba,, ;)

Akhirnya kita memantapkan diri dan mulai menaiki gunung api purba tersebut. Tanjakan demtanjakan kita lewati bersama, begitu indah pemandangan alam yang berada di sana terdapat batu-batu besar yang sudah disusun sebegitu rapi oleh orang yang mengelola tempat wisata tersebut. Banyak pendaki yang benar-benar membawa bekal serts ransel yang sangat besar sedangkan bekal dari kami hanya satu kantong plastik yang berisikan dua botol aqua, satu botol sprite, satu bungkus permen, satu bungkus snack, serta satu bungkus coklat. Setelah kita melihat batu-batu yang sangat besar kamipun mengambil gambar untuk di save sebagai kenang-kenangan, setelah selesai kami melanjutkan perjalanan dengan melewati banyak rintangan jalan yang berupa tanjakan yang sangat tinggi, ada juga jalan yang di naiki dengan menggunakan tali agar bisa menuju ke atas, kemudian terdapat lorong yang sangat tinggi hanya satu orang yang bisa melewatinya karna korong tersebut salah satu jalan untuk menuju ke atas dan lorongnya sangat kecil, tetapi kamipun tetap bersemangat karna ingin melihat pemandangan yang lebih dari pada yang sudah kita lewati. Setelah melewati jalan lorong kami me;ihat betapa indahnya batu-batu besar yang menjadi pemandangan alam serta pohon-pohon yang tumbuh di dekat bebatuan yang sangat besar dan tinggi, sesampai di pos satu kami berhenti untuk minum serta makan snack bekal kami yang di bawa dari jogja tersebut, setelah itu kami mengambil gambar lagi untuk di save agar kenangan itu bisa abadi. Setelah selesai kamipun turun karna bekal minum yang kami bawa sudah habis jadi hanya satu pos yang saat itu mampu kita lewati, sebenarnya masih banyak pos-pos yang harus kita lewati jika ingin menaikinya hingga sampai puncak tapi karna ada tempat lain yang harus kita kunjungi lagi dan bekal minum sudah habis akhirnya kita melanjutkan perjalanan turun. Ketika sampai bawah ternyata ada pertunjukan khas daerah jogja seperti tarian jogja dengan memakai topeng serta tarian jogja yang khas dengan selendang nya.

Setelah itu kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju pantai gunung kidul. Jalan awal yang biasa di lewati menuju pantaipun di tutup karena ada acara pernikahan, akhirnya kami mengikuti jalan yang di tunjukkan oleh petugas gunung api purba tersebut, setelah kita lewat ternyata jalan yang kita tuju salah dan kamipun menyempatkan untuk bertanya kepada dua orang anak laki-laki yang sepertinya juga masih kecil dan tidak begitu tau dengan daerah yang kami tanyakan tersebut, akhirnya kita melanjutkan perjalanan dan setelah di lewati kenapa jalan asing sekali menurutku dan akhirnya kami berhenti tepat di depan toko penjual bahan pokok yang terletak di tengah sawah dan sepertinya agak jauh dari penduduk. Setelah itu kami di suruh balik ke jalan gunung api purba tersebut karena jalan menuju pantai lebih dekat dengan jalan tersebut. Kamipun puter arah dan melanjutkan perjalanan menuju gunung api purba dan kami di kasih petunjuk arah menuju pantai gunung kidul dengan jalan yang kecil karena jalan itu yang paling dekat, akhirnya kami melewatinya dan sedikit ngeri karena jalan yang bukan aspal dan sepi. Setelah sampi jalan aspal petunjuk yang di arahkan ternyata di tutup dan kami lewat jalan yang bukan biasa saya pernah lewati setelah di coba ternyata jalannya rusak dan masih dalam perbaikan. Ada satu jalan yang mengerikan, jalan tersebut turun dan bukan aspal lagi tetapi tanah merah dan kamipun tak ada yang berani melewatinya akhirnya kamipun puter arah dan mencari jalan lain. Setelah kita lewati ternyata ada jalan yang kita temukan dan kamipun melewatinya dengan senang, setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju pantai siung, jalan yang berjarak kurang lebih 50Kmdari tempat gunung api purba. Di tengah jalan kami menemukan seorang penjual dawt khas jogja, dan kami berhenti untuk minum es dawet tersebut. Penjual dawet tersebut asli jogja dan sudah tua,mb husnul dan mb niya mengajak bincang-bincang bapak tersebut tapi perbincangan mereka tidak menemukan titik temu dan tidak ada kesambungan diantara pertanyaan yang di lontarkan kepada bapaknya, akhirnya aku datang dan menyambungkan perbincangan diantaranya. Ketemulah titik temu dari perbincangan mereka. J

Kami melanjutka perjalanan menuju pantai siung, ternyata sangat jauh tidak seperti dugaan yang kami bayangkan. Tulisan pantai siung sudah terlihat dan kita mengikuti arah-arah yang tertulis di plang pinggir jalan tersebut. Kita mengikuti tulisan petunjuknya tidak juga terlihat air dari pantai tersebut. Sudah mulai lelah, lapar, lesu, letih, ngantuk, semua jadi satu. Di perjalanan yang berkelak kelok dan sepi membuat hati resah karena tidak segera terlihat pantai yang kita tuju. Akan tetapi pemandangan yang terlihat sangatlah indah jadi sedikit menghibur dan membuat kita semangat menuju pantai siung tersebut. Terlihatlah penjaga tiket pantai siung tersebut kamipun membayar tiket dan bertanya kepada petugasnya ternyata pantai masih 10KM lagi. Apa boleh buat kami tetap semangat melanjutkan perjalanan.dari jalan yang berkelak kelok pada suatu btikungan kami hampir tertabrak mobil yang sangat ngebut, tapi alhamdulilah kami terselamatkan. setelah kita lewati dan lewati detik menit akhirnya akhirnya terlihatlah air yang begitu indah, subhanalloh ciptaanNya sungguh indah tak kamipun semakin semangat melihatny, sampailah pada pantai siung yang sangat bersih dengan airnya yang biru bercampur putih, pasirnya yang putih, dan terdapat perahu-perahu dengan cat berwarna biru. Setelah sampai kami memarkirkan motor dan berbincang-bincang tak rugi kami datang kemari. Lalu kami mencari tempat makan dan tempat sholat. Kami pesen makan nasi goreng dan sambil menunggu kami berbincang-bincang serta ganti baju dan sholat dhuhur. Karena waktu sudah menunjukkan sholat ashar kamipuun melanjutkan sholat ashar. Barang-barang kami titipkan kepada ibuk penjual makanan tersebut.

Kaki berjalan menuju pantai siung, subhanalloh begitu indah air dan pemandangan yang ada. Kamipun menyentuh air yang begitu jernih dan bersih perpaduan antara air bening an air biru laut, pasir yang putih, serrta ada karang yang indah. Kamipun berjalan ke arah barat untuk memngambil gambar dengan paronama air pantai dan karang serta batu besar berbentuk siung sesuai dengan nama pantainya yakni pantai siung. Sembari bermain air dan mencari ikan kami bercanda, bergurau, bercerita tentang banyak hal. Setelahh itu waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB kamipun berjalan menuju parkiran. Sambil menunggu mb niya dan mb husnul ganti pakaian yang basah saya dan neng nafi mengambil gambar dengan paronama perahu yang ada di pantai dan di pasir-pasir putih yang begitu indah. Setelah itu kamipun kedinginan dan akhirnya ganti pakaian seadanya. Lalu kami berempat melanjutkan perjalanan pulang, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Karena melihat neng nafi capek akhirnya saya yang membonceng dia, padahal sudah berkali-kali ke gunung kidul tetapi selalu di bonceng dan akhirnya berinisiatif untuk membonceng. J

Ketika sudah 10 menit.an kami melakukan perjalanan pulang mb niya dan mb husnulpun sudah lebih dulu dari pada kami. Dan ada tanjakan yang sangat tinggi. Dan saya pun tenang untuk melewatinya ketika sudah mau nyampai pada ujung atas motor rubi.ku sudah kehabisan gas karena saya kurang bisa mengoperasikan. Akhirnya rubi kehabisan gas dan saya tekan rem depan lalu saya kurangi masuknya gigi, dan yang terjadi rubi terbalik dan neng nafi terpental, dan saya terjatuh motor rubi, kaki bagian kanan ada di bawah motor dan tepat pada telapak kaki kemasukan postep motor belakang rem. Alhasil kami berdua hanya bisa berdoa semoga Allah selalu melindungi kami, karena tanjakan tersebut berada di samping kanan kiri. Katika badan ini terjatuh motor saya tidak bisa berbuat apa-apa dan neng nafippun tak kuasa mengangkatnya, alhamdulilah datang dua orang pria penduduk desa sekitar dan membangunkan motor dan neng nafi membangunkan.ku lalu ketika melihat kaki hanya bisa meneteskan air mata dan beristighfar. Darahpun mengalir ka atas dan bwah telapak kaki, jalan dan tangan neng nafi berlumuran darah dari kakiku tersebut, neng nafipun langsung melepas kaos kaki dan menalinya ke telapak kaki yang terus mengalir darah tak ada hentinya. Kemudian dua orang yang menolong kamipun langsung memanggil dua kakak saya yang sudah berjalan menuju depan. Lalu datanglah tiga orang pria dengan dua motor dan yang satu motor membonceng saya menuju klinik daerah sekitar dan neng nafi mengendarai rubi menuju klinik.sesampainya di sana saya sudah tak kuasa untuk berjalan dan banyak orang yang menolong. Di rebahkan ke ruang biasa dokter mengoperasi para pasien, di ambillah semua alat untuk operasi dan tidak ku sangka ternyata untuk memberhentikan keluarnya darah tersebut kaki ini harus di jahit, tangis dari neng nafi dan kaka2 pun semakin menjadi, mereka ikut merasakan apa yang saat itu aku rasakan, begitu sakit ketika dokter membersihkan luka yang tembus dari telapak kaki bawah ke atas. Begitu sakit rasa yang kualami ketika dokter menjahit satu demi satu luka yang ada di bagian telapak kaki. Setelah selesai badan terasa sakit semua dan tak tau apa yang akan terjadi setelah ini. Semua administrasi sudah di urus oleh kaka2. Dan neng nafi yang menemani berada di samping saat operasi akhirnya memersihkan darah yang ada di tangannya. Setelah itu ternyata sudah ada mobil yang berada di depan klinik untuk membawaku pulang, karena jika naek motor di khawatirkan tidak kuat menahan rasa sakit ketika biusnya menghilang. Diri ini Di tuntun menuju mobil dan ketika sudah melakukan perjalanan kurang lebih dua jam berhenti untuk ke kamar mandi karena di buat jalan akhirnya kaki yang berbalut perban darahnya keluar terus menerus dan akhirnya kaki di lapisi kain dan di luruskan di dalam mobil. Badanpun terasa panas mennggigil pusing semua terasa bukan aku yang seperti biasa merasakan nikmatnya kesehatan. Hari itu hanya bisa meneteskan air mata dan bersabar atas semua yang telah di titipkannya kepadaku. Setelah sampai di krapyak neng nafi turun dan kaka mengambil barang-barang yang akan di bawapulang ke rumah sragen. Melanjutkan perjalanan ke sragen, kaki terasa sakit mungkin karena efek obat bius yang dokter berikan sudah hilang. Dan hanya bisa meneteskan air mata karena sakit yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan. Lalu makan sesuap nasi goreng yan sudah di belikan kaka, peritpun mual dan ingin muntah, tetapi di minumi teh hangat dan badan terasa enakan. Ingin memejamkan mata untuk iistirahat tapi tak bisa. Akhirnya hanya bisa diam dan tidak berbuat apa-apa. Setelah kaka mngabari saudaranya yang di jakarta dan akhirnya ayahpun di kabari kalau putrinya ini habis terkena musibah. akhirnya ayah bergegas menjemput ke solo dan ibukpun kaget kenapa ayah kelihatan tergesa-gesa seperti ada sesuatu tapi ayah tidak mengatakan apapun kepaa ibuk. Waktu sudah menunjukkan larut malam ayah dan pak de menjemput ke solo dan ibu melanjutkan istirahatnya. Ketika sampai di solo kamipunberhenti menunggu ayah sampai. Dan setelah ayah melihatku akhirnya dengan penuh kasih sayang dan ketegaran seorang ayah, beliau membopong.ku menuju ke kendaraan yang ayah bawa. Setelah semua urusan sudah selesai dengan yang satu akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang menuju sragen. Di perjalananpun kami berbincang-bincang dengan ayah dan pak de, saya bercerita semua yang telah terjadi dar awal hingga akhir. Dan ayah memaklumi karena memang saya belum terlalu lancar dalam mengendarai sepeda motor. Setelah sampai di rumah akhirnya ibu terbangun dan mencium kedua pipiku seelah berjabat tangan dengan beliau. Dan mulut ini seraya berkata “ibuk kaki kulo” danketika ibuk melihat “ astaghfirulloh” tercengan dan kaget karena dari awal ibuk tidak mengetahui apa-apa, dan akhirnya kami semua istirahat dan ibuk mengambil air hangat dan membersihkan darah yang ada di sekitar kaki dan akhirnya kami istirahat. Pagi hari kaka pada pamitan untuk pulang kejakarta dan lagi-lagi air mata menetes karena pengakuann rasa bersalah yang menurut keluargaku itu semua memang musibah tak perlu ada yangsalah dan yang di salahkan. Dan semua kembali tersenyum untuk berpisah sementara dan akan kembali bertemu ketika semua keadaan sudah membaik. J

Keesokan harinya selama beberapa hari rumah ramai dengan kabar yang tak tau dari mana mereka dapat untuk menjenguk dan mendoakan ku agar lekas sembuh. Empat hari sekali kontrol ganti perban dan tiba saatnya dokter mengatakan untuk membuka jahitan lukanya. Setelah tiba buka jahitan rasanya subhanaalloh hanya bis amenjerit dan meneteskan air mata, dengan di temani ayah yang selalu ada di samping dan ikut merasakan rasa sakit yang saat itu aku rasakan. Dan dua hari setelah itu kembali membuka jahitan luka yang bawah dan rasanya lebih sakit dari sebelumnya. Ketika itu ibu yang menemaniku dan selalu menepuk nepuk bahuku agar aku selalu tegar dan kuat. Subhanalloh kasih sayang beliau memang tak dapat di bayar dan de beli dengan apapun. Ayah yang selalu membopong.ku untuk menaiki kursi roda menuju kamar ruang bedah RS dr.soeratno. akupun tak henti-hentinya berdoa agar semua ini segera biisa mengembalikan keadaan seperti semula agar beliau bisa tersenyum melihatku tersenyum. Karena beliau takk ingin melihatku seperti ini. Tidak ada orangtua yang ingin anaknya bersedih dan merasakan rasa sakit, yang di inginkan hanya tersenyum bahagia menuju cita-citanya dunia akhirat. J

Ujian tengah semester kampuspun suda usai satu minggu aku tak bisa mengikutinya karena dokter menyarankan untuk istirahat terlebih dahulu. Ketika luka yang atas sudah membaik akhirnnya aku memutuskan agar kemballi ke krapyak dan mengikuti ujian kampus yang tinggal tiga hari lagi. Ketika kembali ke krapyak mb2 sangat kaget melihat aku sudah bisa berjalan dengan sedikit agak pincang. Terimakasih buat semua doa-doa skeluarga dan sahabat yang selalu di berikan khusus aku. Akan tetapi harus tetap semangat tolabul ilmi.

# menunggu kesembuhan total, pasti bisa kembali semangat seperti semula arum. Bismillahitawakaltualalloh.. J

my experience,, :)

Pengalaman Pendidikan umum:

Ø TK dharma wanita: masuk kelas percepatan selama 1 tahun..

Ø SDN bagor 2:

-menjadi pembaca UUD

-menjadi pemimpin lomba senam tingkat kecamatan (masuk 10 besar)

-menjadi paskib di sekolah

-menjadi dirigen lagu upacara

-lomba bahasa indonesia mengarang cerita tingkat kecamatan

-lomba sholat tingkat kecamatan masuk nominasi

-lomba makan krupuk acara 17 agustus (juara 1)

-lomba memecahkan air acara 17 agustus (juara 2)

-lomba mengaji (juara 2 tingkat TPA)

-peringkat 3 semester 1kelas 4 SD

-Peringkat 2 kelas 4 SD

-peringkat 5 besar kelas 5 dan 6

Ø SMP islam terpadu misykat al-anwar (ITMA):

-menjadi ketua fasli: kelas 3

-menjadi juri lomba mading: tingkat sekolah

-pidato bahasa indonesia mengisi haflah akhirusanah SMP ITMA

-lomba drama tingkat ponpes (juara 2)

-lomba wushu juara 4 tingkat kecamatan

-menjadi paskib selama 1 tahun

Ø MAN tambakberas jombang

-menjadi bendahara hgurfah

-lomba tangkap balon engan air(juara 2 class meeting sekolah)

-lomba lari (juara harapan 1)

Pengalaman pendidikan ma’had

Ø Asrama Al-Aqobah(jombang)

-menjadi ketua ghurfah: selama 2 tahun

-lomba drama (juara 2)

-lomba kreasi lagu (juara 2)

-pidato acara rutinan bulanan

Ø PP. Al-amanah tambakberas(jombang)

-lomba kreasi nadhom (juara 3)

-lomba tebak kata (juara 2)

Ø PP. Al-munawwir komplek Q krapyak (yogyakarta)

-lomba drama musical OSPEP (juara 1)

-lomba drama class meeting (juara 2)

-lomba menghias tumpeng (juara 2)

-menjadi pengurus PKR: sie humasy

-menjadi pengurus hataman: sie acara